Kasih dan perawatan ibu kepada anaknya adalah investasi kesehatan jangka panjang bagi sang anak.
Begitu kesimpulan yang didapat dari penelitian di Brandeis University di Boston, Amerika Serikat. Ditambahkan lagi dalam penelitian tersebut, kasih ibu terhadap anaknya bahkan bisa melindungi kesehatan jantung anak kala dewasa, serta mengurangi kemungkinan anak mengidap diabetes kelak ia dewasa.
Penelitian ini merupakan hasil survei terhadap seribu orang dengan latar belakang pemasukan rendah, yang identik dengan masalah kesehatan dan harapan hidup rendah.
Dari hasil pengamatan para ilmuwan ditemukan, stereotip semacam itu berhasil dipatahkan di beberapa keluarga. Keluarga yang hidup sehat dalam waktu lama, meski keuangan tidak sehat, memiliki ibu yang penuh kasih sayang.
Responden direkrut saat usia mereka 46 tahun, mereka diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pola kasih dan sayang ibu mereka. Mereka juga diminta melakukan tes kesehatan penuh.
Satu dekade kemudian, para responden ini dites kembali kesehatannya. Ditemukan, setengah dari responden mengalami sindrom metabolik, faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Ketika dibandingkan, mereka yang tidak mengalami masalah kesehatan, menjawab kuesioner tentang ibu mereka dengan hal yang positif. Bahwa ibu mereka tipe orangtua penyayang.
Disimpulkan pemimpin penelitian ini, Profesor Margie Lachman, tekanan-tekanan di masa kecil amat bisa meninggalkan residu biologis yang akan muncul di usia dewasa. Namun, mereka yang berisiko mengalami penyakit saat dewasa tetapi memiliki ibu penyayang, memiliki nilai kesehatan yang lebih baik.
"Fakta adanya efek jangka panjang dari pengalaman masa kecil terhadap kesehatan di usia dewasa ini memiliki dampak luar biasa," kata Lachman.
Menurutnya, penting untuk diketahui banyak orang, ibu yang pengasih dan penyayang membantu metabolisme tubuh seseorang tetap sehat hingga dewasa.
Para peneliti berpendapat, kemungkinan kombinasi dari empati, mengajar anak strategi menghadapi tantangan hidup dan stres agar tidak berdampak terhadap kesehatan, serta mendorong mereka untuk makan makanan sehat, serta menjalankan pola hidup sehat adalah kuncinya.
Informasi ini, menurut Lachman, bisa membantu orangtua untuk melatih cara anak menghadapi tekanan, hidup dengan pola yang sehat, serta menyetir hidupnya ke arah hidup yang sehat.
Begitu kesimpulan yang didapat dari penelitian di Brandeis University di Boston, Amerika Serikat. Ditambahkan lagi dalam penelitian tersebut, kasih ibu terhadap anaknya bahkan bisa melindungi kesehatan jantung anak kala dewasa, serta mengurangi kemungkinan anak mengidap diabetes kelak ia dewasa.
Penelitian ini merupakan hasil survei terhadap seribu orang dengan latar belakang pemasukan rendah, yang identik dengan masalah kesehatan dan harapan hidup rendah.
Dari hasil pengamatan para ilmuwan ditemukan, stereotip semacam itu berhasil dipatahkan di beberapa keluarga. Keluarga yang hidup sehat dalam waktu lama, meski keuangan tidak sehat, memiliki ibu yang penuh kasih sayang.
Responden direkrut saat usia mereka 46 tahun, mereka diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pola kasih dan sayang ibu mereka. Mereka juga diminta melakukan tes kesehatan penuh.
Satu dekade kemudian, para responden ini dites kembali kesehatannya. Ditemukan, setengah dari responden mengalami sindrom metabolik, faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Ketika dibandingkan, mereka yang tidak mengalami masalah kesehatan, menjawab kuesioner tentang ibu mereka dengan hal yang positif. Bahwa ibu mereka tipe orangtua penyayang.
Disimpulkan pemimpin penelitian ini, Profesor Margie Lachman, tekanan-tekanan di masa kecil amat bisa meninggalkan residu biologis yang akan muncul di usia dewasa. Namun, mereka yang berisiko mengalami penyakit saat dewasa tetapi memiliki ibu penyayang, memiliki nilai kesehatan yang lebih baik.
"Fakta adanya efek jangka panjang dari pengalaman masa kecil terhadap kesehatan di usia dewasa ini memiliki dampak luar biasa," kata Lachman.
Menurutnya, penting untuk diketahui banyak orang, ibu yang pengasih dan penyayang membantu metabolisme tubuh seseorang tetap sehat hingga dewasa.
Para peneliti berpendapat, kemungkinan kombinasi dari empati, mengajar anak strategi menghadapi tantangan hidup dan stres agar tidak berdampak terhadap kesehatan, serta mendorong mereka untuk makan makanan sehat, serta menjalankan pola hidup sehat adalah kuncinya.
Informasi ini, menurut Lachman, bisa membantu orangtua untuk melatih cara anak menghadapi tekanan, hidup dengan pola yang sehat, serta menyetir hidupnya ke arah hidup yang sehat.
0 komentar:
Posting Komentar
1.Tidak Menggunakan Bahasa Yang Kasar
2.Tidak Mencantumkan Link Aktif
3.Tidak Boleh Meremehkan Artikel
4.Silahkan Berkomentar Jika Bingung
5.Silahkan Berkomentar Jika Ada Yang Gagal
6.Silahkan Berkomentar Jika Ada Yang Rusak
7.Silahkan Berkomentar Jika Ingin Berterimakasih
Jika Tidak Mematuhi Peraturan Akan Dianggap Spam!