1. Jangan pernah melakukan promosi apabila belum siap !
judul diatas seperti peringatan bagi sang arsitek, yup ! itu memang benar.
coba bayangkan calon pemberi tugas yang datang kepada seorang arsitek karena terbujuk oleh promosi kemudian merasa kecewa alasannya...ketika calon pemberi tugas dan si arsitek itu bertemu untuk suatu proses konsultasi-proses negosiasi sebelum mencapai kesepakatan kerja-atau malah ketika proses pekerjaan telah terjadi, calon pemberi tugas menjadi ragu ragu akan kemampuan arsitek. kondisi seperti ini tentu saja tidak menguntungkan.
bagaimana mengatasi agar keadaan ini tidak terjadi ?
menurut saya, arsitek tetap mesti memperlakukan kegiatan usahanya sebagai bisnis jasa dan bukan bisnis produk... artinya, produk perencanaan arsitek lahir dari kegiatan jasa arsitek artinya lagi, jasa arsitek meliputi kemampuan memberikan konsultasi, info arsitektur, pengetahuan material bangunan, pengetahuan manajemen proyek dan pengetahuan lainnya yang dirangkum untuk melahirkan sebuah produk artinya lagi, seorang arsitek tetap mesti bersikap sebagai pemburu ilmu
caranya ?
fokus meningkatkan dan mengasah kemampuan internal dengan banyak mempelajari referensi buku, browsing, ikutan join di milis arsitek atau interview dengan pelaku bisnis serupa yang dianggap berhasil.
perlu diketahui, kemampuan yang terbatas dalam memahami arsitektur dapat membahayakan sebuah proyek.
satu contoh....
pengetahuan yang terbatas dalam menuangkan rancangan kedalam disain perencanaan akan berakibat perencanaan tidak dapat dipahami pekerja lapangan.
pengetahuan terbatas pada struktur akan membahayakan bangunan.
pengetahuan terbatas pada perencanaan biaya akan menyebabkan penggelembungan biaya bangunan.
pengetahuan yang terbatas pada fungsi perencanaan dalam mata rantai proyek akan menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek.
dan itu dapat menimbulkan keragu raguan bagi calon/pemberi tugas
Uuuh, pasti rasanya seperti terkena pukulan palu godam
Sekali lagi, berhati-hati memutuskan segera berpromosi !
ketidaksiapan dapat menjadi blunder yang merugikan.
apabila arsitek tetap ingin berbisnis walaupun belum siap secara kemampuan, bagaimana ?
jawabnya, bekerjalah secara tim. ikut sertakan arsitek atau sipil engineer yang telah berpengalaman dan itu akan membuat anda lebih aman dan nyaman.
2. Pelajari cara menjual keahlian anda !
- berikan jasa anda secara gratis terlebih dahulu
mendapatkan klien pertama adalah pekerjaan sulit, sementara anda telah mengatur beragam strategi promosi.
yang paling efektif adalah dengan memberikan jasa atau layanan kerja anda kepada orang-orang yang terlihat membutuhkan jasa secara gratis. Dari layanan gratis ini diharapkan akan terbangun kepercayaan terhadap kemampuan anda, sehingga mereka yang ragu-ragu akan menjadi kenal kemampuan anda dan kemudian menularkannya pada orang lain.
- miliki kepribadian menyenangkan dan pandai bersosialisasi
- manfaatkan media
3. Sesuaikan keahlian anda dengan target dan selera pasar
- Ketahui siapa target pasar anda/pilihan tempat berpromosi dan jasa yang ditawarkan
- Ketahui selera pasar
4. Pilihan cara berpromosi (Format Iklan Dan Media Iklan)
- Junk Paper Advertising (iklan satu halaman)
- SMS
- Website
- Iklan media cetak
- Penyebaran personal profile berisi portofolio pekerjaan anda
- Kartu nama
- Pameran
- presentasi
- Workshop
- Memiliki Kantor
- Iklan mobile
- Blog
5. Pemasaran
Kegiatan yang tak kalah pentingnya adalah pemasaran bentuk pemasaran yang dapat anda lakukan :
1. Perluas networking
2. Optimalisasi layanan internet dengan membuka website atau blogspot
Dalam layanan ini anda disarankan menampilkan portofolio anda (bagi anda yang ingin memperbanyak portofolio kerja anda disarankan bekerja terlebih dahulu di perusahaan konsultan) untuk dapat menarik minat calon pemberi tugas.
3. Membina hubungan dengan pemberi tugas dengan full service
Ada baiknya anda memikirkan langkah-langkah untuk unggul dalam service. Menjaga keterikatan dengan pemberi tugas dan memberi ketertarikan bagi calon pemberi tugas. Anda dapat mengatur jenis service yang akan anda berikan dalam layanan kerja anda, disesuaikan dengan kemampuan anda mengorganisir service anda tersebut.
4. Pelajari dan pahami seluk beluk usaha arsitek ini
- amati usaha lain yang telah berjalan
- bekerja pada usaha yang telah berdiri sebelumnya
- simak media
- baca buku
5. Anggap jasa anda sebagai bahan baku, dimana pabrikannya ?
- Jika sebuah jasa perencana dianggap sebagai bahan baku maka anda memerlukan ‘pabrik’ tempat anda menjual bahan baku anda. Beberapa instansi / lembaga negeri atau swasta dapat dianggap sebagai ‘pabrik’ anda diantaranya Dinas Tata Kota, Dinas Kimpraswil, Perusahaan Konsultan, Perusahaan Kontraktor dan Perusahaan Pengembang.
Ilustrasinya sebagai berikut ;
‘ Jika seseorang ingin membangun rumah tinggal, ruko atau lainnya maka diperlukan izin IMB dari pemerintahan setempat, dan sebagai syarat dipenuhinya izin IMB tersebut, design bangunan mesti dikerjakan oleh orang yang diakui berprofesi sebagai perencana. Di kota dimana penulis bertempat tinggal, para ‘perencana’ ini dikoordinir oleh pihak TataKota melalui penerbitan perizinan bagi perencana yang disebut dengan SIBP. Para perencana inilah yang kemudian mendapat ‘hak’ untuk mendapatkan pekerjaan disain dari orang-orang yang sedang dalam pengurusan perizinan IMB.
Setelah melakukan usaha promosi, maka proses pemasaran akan melihat proses try and error , bentuk promosi seperti apa yang efektif ? media iklan mana yang lebih memberi keuntungan ?. Selanjutnya Baca Di Sini
0 komentar:
Posting Komentar
1.Tidak Menggunakan Bahasa Yang Kasar
2.Tidak Mencantumkan Link Aktif
3.Tidak Boleh Meremehkan Artikel
4.Silahkan Berkomentar Jika Bingung
5.Silahkan Berkomentar Jika Ada Yang Gagal
6.Silahkan Berkomentar Jika Ada Yang Rusak
7.Silahkan Berkomentar Jika Ingin Berterimakasih
Jika Tidak Mematuhi Peraturan Akan Dianggap Spam!